Danau Kelimutu di Ende, NTT, adalah destinasi wisata yang terkenal di kalangan wisatawan. Betapa tidak, inilah satu-satunya kawah di dunia yang punya 3 warna berbeda. Melihatnya langsung, rasanya luar biasa.
Berkunjung
ke Ende di Provinsi NTT belum lengkap tanpa mengunjungi Danau Kelimutu.
Keindahan danau ini sudah tersohor di kalangan wisatawan domestik dan
mancanegara. Dari Kota Ende, perjalanan menuju danau ini sekitar 2,5 jam
dengan jalan berkelok menyusuri punggung bukit.
Tak perlu kuatir
akan jenuh sepanjang perjalanan. Panorama alamnya sangat menawan. Bukit
dan lembah hijau, diselingi pesawahan layaknya di Ubud akan memanjakan
mata wisatawan. Gunung Kelimutu (1.640 mdpl) berada di dalam kaldera
Sokoria bersama Gunung Kelido (1.641 mdpl) dan Gunung Kelibara (1.630
mdpl).
Selain Gunung Kelibaran yang tumbuh terpisah lembah dari
kaldera Sokoria, Gunung Kelimutu dan Kelido tumbuh dalam satu kompleks.
Gunung-gunung ini terbentuk karena perpindahan titik erupsi melalui
celah yang terbentang dari utara ke selatan. Dari 3 gunung tersebut,
Kelimutu adalah kerucut tertua dan masih aktif hingga sekarang.
Di
puncak Gunung Kelimutu inilah terdapat 3 sisa kaldera yang mencerminkan
perpindahan puncak erupsi. Ketiga kaldera itu membentuk danau kawah
dengan warna air dan diameter bervariasi. Ketiganya adalah Tiwu Ata Polo
(Danau Merah), Tiwu Nua Muri Koo Fai (Danau Hijau) dan Tiwu Ata Mbupu
(Danau Biru).
Meski warnanya tercermin pada namanya, warna airnya
bisa berubah-ubah tanpa tanda alami sebelumnya. Mineral yang larut
dalam air dan perubahan cuaca menyebabkan perubahan warna air yang tidak
bisa diduga sebelumnya. Inilah yang jadi keajaiban Danau Kelimutu, atau
yang biasa disebut dengan Danau Tiga Warna.
Setibanya di
Kelimutu, mobil berhenti di lapangan parkir yang disediakan oleh
pengelola. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalanan kaki selama kurang
lebih 20 menit menyusuri hutan menuju Danau Merah dan Danau Hijau. Kedua
danau ini relatif mudah dijangkau, treknya juga tak terlalu curam.
Saya
benar-benar takjub dengan panorama yang tersaji di depan mata saya. Dua
danau yang letaknya sebelahan bisa memiliki warna berbeda. Satu
berwarna merah kecoklatan, satu lagi berwarna hijau toska. Benar-benar
dua warna yang kontras.
Puas melihat panorama, saya melanjutkan
perjalanan ke puncak tertinggi Gunung Kelimutu untuk menuntaskan rasa
penasaran terhadap Danau Biru. Menuju ke sana, saya harus menyusuri
tangga yang cukup curam dan lumayan membuat nafas ngos-ngosan. Oleh
karena itu sebaiknya Anda membawa air mineral sebelum mulai naik, karena
sepanjang perjalanan saya tidak menemukan orang yang berjualan.
15
Menit trekking, tibalah saya di puncak. Dari puncak ini saya bisa
melihat danau ketiga. Kita juga bisa melihat Danau Hijau dan Danau Merah
yang letaknya lebih rendah.
Menurut info yang tertulis di
prasasti di Puncak Kelimutu, masyarakat percaya kalau arwah akan datang
ke Kelimutu setelah seseorang meninggal dunia. Jiwanya meninggalkan
kampungnya, dan tinggal di Kelimutu untuk selama-lamanya. Sebelum masuk
ke salah satu danau kawah tersebut, arwah terlebih dahulu menghadap
Konde Ratu sebagai penjaga pintu masuk ke Perekonde.
Arwah
tersebut masuk ke salah satu danau atau kawah yang ada, tergantung usia
dan perbuatannya. Ketiga danau kawah ini benar-benar bagai cat warna.
Tidak aneh kalau tempat ini jadi keramat, penuh oleh legenda yang
dipercaya turun-temurun. Oleh karena itu apabila Anda berkunjung,
hormatilah tempat ini dengan tidak merusak atau mengotorinya. Tetaplah
berjalan di jalan setapak yang ditentukan.
Kearifan lokal juga
membuat Danau Kelimutu terjaga dengan baik. Saya tidak menemukan
coretan-coretan tangan jahil baik di batu, lereng gunung, maupun tangga
menuju puncak kawah. Lain halnya dengan apa yang saya temukan di
gunung-gunung lain yang pernah saya kunjungi.
Dari puncak,
keindahan Danau Kelimutu benar-benar bisa saya nikmati secara komplit.
Begitu ajaib dan indah ciptaan Tuhan YME. Kalau tidak ingat ada
penerbangan kembali ke Kupang, ingin rasanya saya berlama-lama di sini!
Jumat, 22 November 2013
Danau 3 Warna ( Nusa Tenggara Timur )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar